Tulisan ini bukan untuk memastikan bahwa Ertiga adalah produk yang tidak bagus, tetapi lebih merupakan inputan bagi Suzuki untuk melakukan perbaikan atas semua keluhan pada penggunanya. tentu saja bukan hanya Ertiga, semua produk baru biasanya banyak mengalami keluhan2 dan seiiring waktu akan lahir produk yang semakin sempurna bagi pembelinya. Lihatlah bagaimana di awal penjulannya Avanza dan Xenia semua media mengulas kelemahan ke-2nya (mulai dari suspensi yang ajrut-ajrutan sampai bahan jok yang tipis) tetapi seiring waktu saat ini diperbaiki oleh pihak produsennya.
|
Suzuki Ertiga yang Fenomenal |
Suzuki Ertiga menjadi raja baru di kelas Low MPV dengan penggerak FWD, kehadiran Honda Freed dan Nissan grand Livina ternyata tidak bisa menenggelamkan kesaktian si-kembar Toyota Avanza Daihatsu Xenia. Suzuki Ertiga ternyata mampu menggangu keperkasaan si Xenia walaupun sangat sulit mengejar kesuksesan sang Legenda Toyota Avanza.
|
Sang Penguasa MPV Indonesia (Avanza) |
Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia pantas menjadi MPV terlaris karena sejak kehadirannya di tahun 2004 sampai sekarang banyak prestasi yang telah diraihnya walaupun bagi sebagian orang akan terasa membosankan karea hampir semua orang first buyer akan memilih mobil ini. Kehadiran Suzuki Ertiga terasa mengejutkan semua pengamat otomotif nasional karena penjualannya langsung menyaingi penjualan Xenia dan Toyota Kijang Innova di level 5000-7000 unit per bulan.
Mengapa Suzuki Ertiga Bisa Laris, secara garis besara ada 4 point kesuksesan Ertiga
- Suzuki Ertiga mengambil basis dari Suzuki Swift yang monokok dan penggerak roda depan sehingga kesan mengendarai sedan yang lebih nyaman akan terasa dibandingkan saingannya. Kegesitan membelah lalu lintas kota jelas lebih unggul FWD dibandingkan RWD yang dimiliki oleh Toyota Avanza.
- Keiritannya jauh mengungguli Toyota Avanza-Daihatsu Xenia (dalam keadaan terisi penumpang depan): Suzuki Ertiga bisa bermain di area 12-18 km/liter sedangkan Toyota Avanza hanya bisa di kisaran 10-15 km/liter. Hal ini karena efisiensi penyaluran tenaga FWD pada Suzuki Ertiga lebih baik dari RWD.
- Fitur Suzuki Ertiga yang menyematkan Immobilizer, Amrest di bangku belakang, audio yang lebih mumpuni, ABS EBD dan Air Bag pada type tertinggi membuat Toyota Avanza harus mengakui keunggulan Suzuki Ertiga.
- Kabin secara total lebih luas dibandingkan Avanza walaupun tidak terlalu signifikan. Sistem pelipatan bangku No 2 juga lebih mudah dan fleksibel walaupun sayang dengan cara pelipatan sepertiga itu menyebabkan jok no.2 mudah kotor saat ada beban diatasnya.
Setelah berjualan hampir 1 tahun, kesuksesan Suzuki Ertiga membuat first buyer MPV yang bosan dengan design Avanza akhirnya menjatuhkan pilihannya pada Ertiga. Apa konsekuensinya membeli Ertiga adalah bagaimana bisa memahami karakter build quality dari produk Suzuki sehingga kelemahannya bisa dijadikan bahan improvement bagi konsumen di tanah air.
Kehebatan Suzuki Aerio, Suzuki Baleno dan Suzuki SX-4 yang diawal sangat memikat akhirnya harus tenggelam di tengah persaingan ketat produsen kendaraan dari Jepang dan Eropa/Amerika. Lihatlah bagaimana Suzuki Swift yang notabene adalah satu kasta mesin dengan Ertiga tidak bisa berbuat banyak untuk merusak angka penjualan Yaris dan Jazz. Artinya Suzuki Ertiga sangat rawan untuk disaingi jika ada produk serupa (Low MPV dengan FWD) yang berharga mirip dengannya........hal ini tercermin dari Suzuki Swift yang sulit menembus angka penjualan yang bagus.
Kehadiran Cevrolet Spin yang juga FWD, Nissan Grand New Livina mungkin akan sedikit menghambat angka penjualan Suzuki Ertiga. Berikut ini adalah keluhan dan kelemahan Suzuki Ertiga versi pengguna yang jika pihak produsen mobil Suzuki tidak melakukan perbaikan maka di masa 1-2 tahun yang akan datang akan meruntuhkan kesuksesannya saat ini :
Kelemahan Keluhan Suzuki Ertiga versi Pengguna : (Dari berbagi sumber : kaskus, ulasan otomotif, forum diskusi otomotif) tidak semua pengguna Suzuki Ertiga mengalami masalah yang sama.
- Bau Sangit di kecepatan diatas 100 km/jam (bahkan ada yang merasakan di kecepatan 80-90 km/jam) Penyebabnya adalah material ceramica catalic converter yang pada suhu tinggi akan mengeluarkan bau sangit dan bau tersebut ternyata tembus sampai kabin (sumber kebocoran inilah yang sampai saat ini masih belum dipastikan posisinya). Suzuki harus bisa menambah rapat/kedap celah yang membatasi ruang mesin dan kabin mobil. Bau gosong atau sangit ini bisa bertahan bulanan sehingga sangat mengganggu kabin. Sebenarnya hampir semua mobil yang punya CC akan mengalami hal yang sama bedanya adalah kualitas peredaman kabin dan ruang mesin yang berbeda untuk setiap produsen mobil. jadi jika ini dialami sewajarnya konsumen harus klaim ke Suzuki untuk mencari sumber celah masukknya bau sangit tersebut.
- Bau asap kendaraan truk, bus atau bahkan motor 2 tak jika Ertiga dibelakangnya masuk ke kabin, ini mungkin penyebabnya sama dengan no.1 yaitu sistem sekat antara kabin dan ruang mesin/luar body masih harus ditingkatkan kekedapannya.
- Cat body ternyata sangat tipis seperti mobil sekelasnya, dan bagian yang tidak terlihat terkesan QCnya kurang baik. Jika dibandingkan avanza mungkin 11-12 perbedaanya atau sama-sama tipis (dan memang mobil < 100 ps, body yang tipis adalah design body untuk mendapatkan bobot mobil yang proporsional)
- Pelayanan purna jual terutama di pinggiran kota masih jauh dari harapan konsumen, kemungkinan disebabkan karena investasi di bagian ini membutuhkan biaya yang sangat tinggi, ketersediaan bengkel yang mumpuni masih terbatas karena tidak siap dengan angka penjualan Ertiga yg tinggi. keluhan pasti berkisar pada penanganan problem kendaraan, kelengkapan infrastruktur bengkel yang memadai, sumber daya manusia yang terbatas, suasana bengkel yang sempit/terbatas, dan waktu penanganan masalah kendaraan yang cukup lama. Jika angka penjualan tetap tinggi di 5,000-7,000 per bulan dan Suzuki tidak menambah layanan bengkel maka bisa dipastikan akan terjadi penurunan kualitas layanan purna jualnnya. Keluhan terhadap jaringan bengkel resmi (beres) dan juga tenaga salesnya banyak dikemukakan pembeli Ertiga di milis-milis ErtigaClub, seharusnya Suzuki segera menginvestasikan modal dan sdm guna melayani pembeli Ertiga yang begitu tinggi.
|
Suasana Bengkel Suzuki |
- Ban yang dipakai adalah type ekonomis sehingga kualitas dalam kabin akan berkurang akibat type ban yang ekonomis. Banyak pengguna yang melakukan improvement dengan mengisi ban nitrogen dan yang paling bijaksana adalah mengganti ban yang lebih baik pada saat 40,000 km.
|
Ban Type Eco pada Suzuki Ertiga |
- Kualitas Akhir Suzuki masih belum menyaingi kompetitornya, banyak keluhan Ertiga karena finishing kendaraan yang tidak melalui QC yang ketat seperti : Kerataan pintu depan dan belakag, pintu belakang yang sulit terbuka, gejalan ndut-ndutan karena kualitas CC yang buruk, bebunyian/getaran di dashboard yang sulit terlacak dan lain lagi. Intinya tidak semua pengguna mengalami tetapi mengindikasikan bahwa tidak dilakukan kontrol kualitas yang ketat sehingga lolos sapai konsumen. Ini terbukti dari penghargaan JD Power (Lembaga riset kepuasan pelanggan) jatuh pada Toyota Avanza (79 PP 100) sedangkan Ertiga di posisi ke-3 dengan (85 PP 100) dibawah Daihatsu Luxio yang juga (85 PP 100). Sebagai pembanding Toyota Kijang Innova memiliki 67 PP 100.
Keluhan2 pengguna Suzuki Ertiga juga banyak ditemukan pada forum suzuki ertiga club di
http://www.ertigaclubindonesia.org/forum/index.php?board=27.20. Mungkin mobil kompetitornya mengalami yang sama pada awal2 produksi, sehingga Suzuki sebagai produsen mobil yang sedang "dipercaya" oleh konsumen Indonesia harus terus melakukan perbaikan mutu. Dan semakin hari kelihatannya keluhan pengguna Suzuki Ertiga semakin banyak yang dituangkan di ErciClub dan ini membuktikan Pihak Suzuki masih bernostalgia dengan booming penjualannya, padahal After Sales akan menentukan sampai seberapa lama Ertiga bisa diterima oleh masyarakat. Ayo Susuki.....Perketat standard QC sebelum delivery ke konsumen..
- Posisi bangku ke 3 memang bisa dilipat rebah sehingga memperluas ruang bagasi tetapi cara pelipatannya menyebabkan jok belakang bisa cepat kotor, bisa ketumpahan cairan barang bawaan, dan posisi jok belakang bisa menjadi tumpuhan barang bawaan (jok bisa rusak). Para pengguna Ertiga mengeluhkan saat akan menaruh karung/barang bawaan yang berat (seperti beras) dan juga galon air. Mungkin Suzuki di periode facelift (2-3 tahun setelah launching) bisa merubah konfigurasi seat rr no.1 dan 2 sehingga bisa lebih lapang.
|
Posisi Jok ke-2 dan ke-3 yang tidak fungsional. |
- Jika dimuati penuh, apalagi saat tanjakan maka sangat sulit mengendalikan ertiga secara nyaman. Raungan mesin yang hanya 95 HP dan dimuati penuh di tanjakan memang jadi kendala bagi Ertiga. Hal ini juga di alamai oleh Nissan grand livina atau mobil city car. dibutuhkan rpm tinggi ntuk bisa berakselerasi nyaman. Kelemahan ini akan tambah berasa saat kondisi tanjakan licin karena hujan ditambah usia ban yang sudah > 30,000 km. Dalam kondisi kencang, posisi tanjakan bukan rintangan buat mobil ini, tetapi saat macet di tanjakan maka akan sangat berasa.
|
Tanjakan yang bisa jadi Rintangan. |
- Seperti mobil FWD lainnya, radius putar di putaran atau diparkiran tidak leluasa seperti MPV RWD. Hal ini juga dialami oleh seluruh kendaraan FWD karena sistem penggeraknya memang dirancang untuk membatasi ruang gerak poros rodanya.
Calon potensi kekurangan ertiga di masa depan adalah :
- Seperti mobil FWD (sedan, hatchback) maka ertiga membutuhkan perawatan yang lebih mahal jika ingin tetap merasakan kenikmatan mengendarai mobil terasa sedan. Jika terlambat mengantaisipasi kelemahan pada sistem penggeraknya misalnya tie rod, ball joint dan sekitarnya, maka bunyi-bunyian kaki-kakinya akan merusak kenikmatan mengendai mobil FWD. Kenyamanan mengemudikan Ertiga menyebabkan penggunanya tidak menyadari melakukan pengendalian agresif dijalanan berlubang, rusak, keriting dan gunduk.....hal ini bisa semakin mempercepat usia kaki-kakinya. Penulis memprediksi bahwa Suzuki Ertiga akan semakin kokoh dengan penjualan 5,000 unit/bulan jika dalam masa 3 tahun (2012-2015) keluhan2 para penggunanya bisa diselesaikan oleh Suzuki, Jika tidak maka Honda Mobilio dan Datsun Go+ akan segera mengambil tahta no 2/3 dari tangan Ertiga. Honda Mobilio dan Datsun Go+ akan meluncur di semester 1 tahun 2014 dengan jenis dan type MPV yang sama dengan Ertiga.
- Jaringan bengkel Suzuki yang mulai kedodoran mengantisipasi angka penjualan Ertiga yang tinggi menyebabkan kualtitas pelayanan akan semakin buruk. Apalagi biaya membangun jaringan after market yang memadai dibutuhkan investasi yang sangat tinggi. Tahun 2013 Suzuki membangun pabrik pabrik baru di Cikarang seluas puluhan Ha untuk menejar pertumbuhan penjualan Ertiga yang terus naik, mudah-mudahan Suzuki tidak melupakan membangun jaringan after sales di seluruh Indonesia yang memenuhi kebutuhan konsumennya. Menurut penulis jaringan after sales yang tidak siap dari Suzuki-lah yang akhirnya menurunkan peminat calon pembeli selanjutnya dan beralih ke produk sejenis seperti Honda Mobilio dan Datsun Go+ nantinya.
- Usia MPV yang FWD dalam sejarahnya tidak setangguh MPV yang RWD. Lihatlah bagaimana rental kendaraan akan didominasi oleh Avanza dan Innova karena daya jelajah dan ketangguhannya sudah terbukti. Jalanan di Indonesia yang justru semakin jelek dari tahun ke-tahun akan menambah beban berat bagi MPV sekelas Ertiga dan Grand Livina. Perbedaan ketangguhan dan kenyamanan Ertiga dengan Low MPV RWD seperti Avanza-Xenia baru akan kelihatan saat usia kendaraan > 3 tahun (atau menempuh 50,000 km)....disinilah akan diuji build quality mid term kendaraan masing-masing terutama bunyi-bunyian yang sangat menganggu. Dan setelah 3 tahunlah maka akan kelihatan harga kendaraan bekasnya yang menunjukkan penerimaan pasar.
- Kedatangan Suzuki karimum Wagon R yang diset 1,500 unit per bulan membuat Suzuki akan semakin kewalahan mengantisipasi produksi kendaraannya yang dipusatkan di Tambun Bekasi. Pabrik baru di Cikarang kelihatannya masih belum bisa difungsikan sanmpai pertengahan tahun depan. Dampaknya tentu merugikan konsumen karena produksi yang tinggi tanpa diikuti build quality yang cepat menyebabkan di sana-sini terkirim kendaraan yang tidak sempurna versi pembelinya...Berikut ini 9 keluhan pengguna ertiga yang paling banyak mendapat komentar dari para penggunanya yang disampaikan di ErtigaclubIndonesia.
Ayo Suzuki....jangan kalah sama produsen lain, bukan berarti kendaraan lain tidak ada keluhan dari penggunanya. Tetapi hanya produsen yang serius dan tanggap untuk segera melakukan perbaikanlah yang akan dicari konsumen baru.
Semua kelemahan pada suzuki ertiga sebenarnya masih kategori wajar untuk mobil baru yang baru berusia 2 tahunan, seiring dengan waktu pihak Suzuki pasti akan memperbaharui semua kelemahan yang mungkin terjadi selama proses produksi. Tulisan ini tidak membandingkan dengan low mpv jenis lain seperti avanza atau cevrolet spin tetapi lebih merupakan bahan untuk share bagi pengguna suzuki ertiga agar memahami kelemahan dan kekurangan mobilnya sehingga bisa dilakukan improvement sendiri.
Jika ingin melihat kelebihan atau perbandingan Suzuki Ertiga dan Toyota Avanza, bisa diulas di sini (Pertarungan R3 vs Avanza)
Pada bulan September 2013 akan ada pesaing baru Suzuki Ertiga yaitu dari Honda yang mengandalkan Low MPV Honda berbasis mesin honda All New Jazz (1,500 cc) atau bisa dikatakan Honda akan menantang Suzuki Ertiga dengan MPV Honda (Adik Freeed) yang juga berpenggerak FWD. Nah ssat keluar nanti tentu bisa dibandingkan kelebihan dan kekurangan antara Suzuki Ertiga dan Honda Low MPV.
Bagi pihak Suzuki kelemahan diatas adalah masukan besar dari pengguna, sehingga bisa dilakukan perbaikan di lini produksi, membangun sistem kontrol kualitas yang ketat, menginvestasikan keuntungannya untuk membangun jaringan purna jual yang baik dan terus meningkatkan inovasi kendaraan yang sesuai selera masyarakat Indonesia.
Berita Desember 2013
Data penjualan mobil bulan November akhirnya bisa diketahui dengan banyaknya kejutan untuk pasar low MPV di Indonesia. Belum diketahui secara pasti, tetapi semenjak Honda Mobilio pamer kekuatan di kota-kota besar di Indonesia, maka angka penjualan Low MPV penggerak depan (sama dengan Mobilio) langsung terjungkal di penjualan Oktober-November 2013. Korbannya adalah Suzuki Ertiga dan Cevrolet Spin, ke-2nya mengalami penurunan penjualan hingga 50% dibandingkan penjualan September 2013.
Penjualan Ertiga untuk November bahkan hanya 2,600 unit atau menurun hingga 60% dibandingkan dengan penjualan terbaiknya di semester 1 tahun 2013 yang mencapai 6000-7000 unit per bulan. Cevrolet spin juga mengalami penurunan penjualan hingga 50 % menjadi sekitar 700 unit perbulan. bahkan Daihatsu Xenia terkoreksi hampir 50% menjadi 3,500 unit per bulan. Hanya toyota Avanza yang masih kokoh di puncak dengan 19,000 unit perbulan (konsisten).
Dan untuk pertama kali Suzuki Ertiga akhirnya memberikan diskon bagi pembelinya di rentang 15 juta atau tukar dengan Motor Suzuki Satria FU di bulan Desember 2013. Diskon memang dilakukan juga oleh semua pabrikan mobil lainnnya tetapi penurunan angka penjualan Suzuki Ertiga di akhir tahun mengindikasikan bahwa pertarungan harga menjadi kunci menarik calon pembeli baru.
Ya.....Pertarungan low MPV akhirnya akan kembali kepada Brand yang selama ini kokoh di puncak seperti Toyota dan Honda. Suzuki pantaslah harus segera mengatur strategy memoles wajah ertiganya sehingga tidak runtuh oleh kedatangan Mobilio. Selama ini Suzuki termasuk produsen yang "malas" untuk melakukan facelift untuk produk-produknya, lihatlah bagaimana wajah APV dan grand vitara dari awal sampai saat ini tidak dilakukan perubahan design yang signifikan.
Kita tunggu laporan lengkapnya saat Honda Mobilio datang di awal tahun 2014, bagaimana kelanjutan kesuksesan Toyota Avanza dan Suzuki Ertiga....
Berita Februari 2014.
Setelah terseok dengan penjualan hanya 3,500 unit per bulan di November dan Desember, Ertiga kembali terjual 5,300 unit di bulan Januari. Ekspektasi banyak orang ke Honda Mobilio kurang bagus pada sisi interior sehingga Ertiga kembali naik penjualannya. bahkan Suzuki kabarnya akan mengeluarkan Ertiga Sporty di Maret-April 2014. Semoga semakin membaik sehingga menguntungkan konsumen Low MPV di Indonesia.
Dan menghadapi gempuran Honda Mobilio, Suzuki akhirnya merilis produk tambahan bagi andalannya lebih cepat dari perkiraan yaitu Ertiga Sporty yang di kalim suzuki adalah merupakan design anak Indonesia sendiri.
Berita Maret 2014.
Penjualan Suzuki Ertiga kembali diuji, setelah di januari terjual di angka 5-ribuan maka di awal kedatangan Honda Mobilio yang terjual 6-ribuan, Suzuki Ertiga hanya terjual 3-ribuan dan menduduki posisi ke-8 penjualan terlaris mobil di Indonesia. Apa artinya itu.......Suzuki Ertiga penjualannya sangat fluktuatif yang menandakan produk Suzuki ini sangat rentang disaingi oleh produk sejenis yaitu Low MPV dengan penggerak FWD. Pasarnya kemungkinan diambil alih oleh Honda Mobilio yang juga mengikis penjualan Toyota Avanza dari 16-ribuan ke angka 15-ribuan. Pertarungan menjadi sangat ketat......kita tunggu pertarungan Avanza-Ertiga dan Mobilio di 3 bulan ke depan.
Berita Penghujung 2014.
Akhirnya R3 harus mengakui angka penjualan Avanza dan Mobilio di sepanjang Januari-November 2014.
Avanza : 149,000
Mobilio : 78,000
Xenia : 44,500
Ertiga : 44,200
Ertiga harus bersaing ketat dengan Daihatsu Xenia untuk menjadi nomor 3, dan tahun 2014 Ertiga kembali tenggelam oleh ke-3 low MPV di Indonesia itu.
Apa sih yang kurang dengan Ertiga ?
Memang bukan selera semua orang, tetapi yang menjadi menghambat utama kekalahan Ertiga dalam hal penjualan adalah :
- Jaringan Bengkel Suzuki tidak sebaik Toyota dan Honda dalam hal fasilitas, SDM dan sumber daya lainnya. Ini karena sebelumnya Suzuki fokus pada bengkel mobil-mobil niaga.
- Interior Ertiga memang yang terbaik, tetapi bentuk ekterior sangat biasa saja khas design Suzuki. Suzuki paling pelit dalam hal mayor change produknya, lihat bagaimana bentuk Splash, Karimun Wagon, Grand Vitara, APV.....semuanya tidak mengalami perubahan untuk jangka waktu lama. Inilah yang membuat pangsa pasarnya diambil oleh Mobilio yang interiornya murahan tetapi bentuk ekteriornya berkelas.
Berita di Februari 2015.
Akhirnya mulai terbentuk bahwa penjualan Suzuki Ertiga akan berkisar 2000-3000 unit per bulan, berikut ini penjualan Februari 2015 (dimana penjualan mobil nasional mengalami penurunan 20%).
1. Toyota Avanza.............12.113
2. Daihatsu Grand Max .... 5.943
3. Toyota Agya ............... 4.508
.
.
.
7. Honda Mobilio ............ 3.250
8. Daihatsu Xenia ............ 3.163
.
.
11. Suzuki Ertiga .............2.402
Suzuki ertiga harus berjuang keras memulihkan angka penjualan seperti masa sebelum kedatangan Honda Mobilio. Sebenarnya nasib yang sama juga sepertinya akan dialami oleh Honda Mobilio, penjualan tertinggi di tahun 2014 lalu, honda mobilio sempat terjual 9,000 unit perbulan dan saatn ini hanya berkisar 3,000 - 4,000 unit per bulan. Ayo Suzuki benahi diri untuk mengejar ketertinggalan dengan kompetitor-kompetitor lainnya, karena menurut hasil indeks kepuasan pelanggan JD Power di tahun 2014, masih menempatkan Suzuki di posisi buncit.
Berita Bulan April 2015
Pernjualan mobil nasional di bulan Maret 2015 mengalami penurunan hingga 15%, dan Suzuki Ertiga berhasil terjual sekitar 2,800 unit di bulan Maret 2015. Angka penjualan 2,000-3,000 unit sepertinya angka yang akan terbentuk untuk penjualan Ertiga untuk kondisi long term. Dan tentu untuk mempertahankan angka penjualan tersebut, Suzuki harus bisa memuaskan para penggunanya karena persaingin di kelas Low MPV sangat keras, hal ini terbukti dari kesiapan Toyota Avanza yang akan banyak mengalamai perubahan dan akan dipamerkan di IIMS 2015 Agustus mendatang. Gempuran-gempuran dari pesaing Ertiga itulah yang membuat pihak Suzuki akhirnya memberikan Diskon hingga 20 Juta untuk penjualan April 2015.....Kesempatan bagi yang ingin meminang Ertiga..
Berita di awal Tahun 2016
Akhirnya Ertiga harus pasrah dengan kejamnya persaingan Low MPV di tahun 2015, secara nasional penjualan mobil anjlok hingga 18%. Avanza, Mobilio dan Ertigapun anjlok tak berkutik melawan laju perlambatan ekonomi global.
Ertiga yang tahun 2014 laku hingga 47,000, di tahun 2015 hanya terjual 31,000 dan harus puas di posisi 9 sebagai mobil terlaris. Posisi ini menurun dibandingkan posisi di tahun 2014 yang masuk ke 5 besar. Toyota Avanza masih kokoh di posisi atas dengan 133,000 di tahun 2015 walaupun mengalami penurunan penjualan yang cukup signifikan dibandingkan penjualan tahun 2014.
Di sini menunjukkan bahwa persaingan kelas Low MPV memang sangat ketat, jika produsen mobil tidak berinovasi sesuai ekspektasi konsumen, maka perlahan tapi pasti penjualannya akan menurun.
Sekali lagi berdasarkan pengalaman Suzuki memproduksi mobil di Indonesia, kelemahan utama adalah model/bentuk yang kurang agresif di mata konsumen Indonesia dan inovasi yang kurang cepat dibandingkan kompetitornya.
Honda Mobilio berinovasi dengan menjual bentuk dan mesin Jazz yang terkenal bertenaga.
Toyota Avanza berinovasi dengan menutup kelemahan fitur, konsumsi bbm dan kenyamanan kabin.
Suzuki Ertiga hanya berinovasi di bumper, dan sebagian interior (Kurang greget dibandingkan kompetitornya).
Sepertinya PR terbesar Toyota Avanza dan Suzuki Ertiga akan sama yaitu merubah design ekterior sehingga mampu menghilangkan minimal 50% design lama. Konsumen Indonesia kelihatannya masih akan memburu bukan hanya fitur, konsumsi bbm, dan kabin yang nyaman, tetapi juga design ekterior yang agresif modern.
Semoga bermanfaat.