Saturday 5 October 2013

Menebak Kesuksesan Honda Mobilio (Harga dan Spesifikasi Mobilio)

Kelahiran Honda Mobilio
Tidak salah bahwa Toyota dan Daihatsu membuat iri semua produsen mobil di tanah air karena kesuksesan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia, dua mobil yang paling sukses sepanjang sejarah penjualan kendaraan di Indonesia.

Toyota Avanza Yang Bikin iri
Bagaimana tidak ? penjualan total avanza-xenia sepanjang 9 tahun perjalanannya di Indonesia, sudah terjual 1 juta unit yang jika diuangkan senilai Rp  125,000,000,000,000 (125 Trilyun Rupiah) dan nilai ini akan terus meningkat seiring jumlah masyarakat menengah di Indonesia yang puncaknya pada tahun 2020-2030. Jika profit penjualan mobil adalah 20% saja, maka kedua pabrikan sudah meraup keuntungan 1.1 trilyun setiap bulannya, sebuah angka yang menggiurkan semua pabrikan mobil.

Ternyata diam-diam, semua pabrikan sudah melakukan research dan pengembangan mobil Low MPV untuk merasakan ceruk penjualan Avanza-Xenia yang tak terhadang. Dan praktis hingga tahun 2011 Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia tanpa pesaing, kehadiran Grand Livina dan Honda Freed ternyata justru masuk ke segment di atas Duo Kembar tersebut sehingga keduanya tidak terhadang.

Bahkan kehadiran Suzuki Ertiga yang fenomenalpun ternyata tidak mengurangi angka penjualan Duo kembar tersebut, ini membuktikan bahwa sebenarnya jumlah calon pembeli low mpv setiap tahun mengalami peningkatan sehingga membuat semua pabrikan mobil di Indonesia buru-buru membuat tandingan duo kembar. Dan terbukti Suzuki Ertiga dengan angka penjualan 6000 unit per bulan sudah sangat sukses mengambil hati penggemar low mpv yang mulai bosan dengan Avanza-Xenia. Sejatinya tandingan low mpv ber-penggerak RWD milik Avanza-Xenia belum ada, karena baik Ertiga, Spin, dan Livina semuanya adalah penggerak FWD.

Inilah para penggembur Duo Kembar yang sudah mengaspal di Indonesia :

  • Suzuki Ertiga : Dengan kelebihan Interior yang lebih mewah, rasa kenyamanan sedan dan akselerasi yang impresif, angka penjualan 6,000 unit per bulan layak disandang Suzuki Ertiga. Hanya faktor build quality dan layanan after sales saja yang menjadi penghambat Suzuki Ertiga untuk lebih dari saat ini.


Sang Pengganggu Duo Kembar

  • Cevrolet Spin : Dengan racikan khas Amerika, low mpv Cevrolet Spin memberikan pilihan mesin yang variatif mulai dari 1,200 cc sampai 1,500 cc dan ada pilihan diesel yang sangat hemat bbm. Cevrolet spin akhirnya mendapat berkah 1,500 - 2,500 unit per bulan karena kehematan mesin dan rasa amerika yang menonjol di mobil ini. Kelemahan Cevrolet dalam hal pemerataan after sales di berbagai wilayah menjadi kendala utama kesuksesan produk Cevrolet di Indonesia.
Sang Penantang : Cevrolet Spin
  • Nissan New Grand Livina : Produk lama yang di-mayor facelift tetapi tidak merubah rasa. Grand Livina adalah produk lama seperti duo kembar, kegagalannya menghadang laju penjualan duo kembar sama seperti kegagalan Nissan X-Trail menghadang Honda All New CRV. Grand Livina sebenarnya kendaraan yang hemat tetapi design seat yang kurang ergonomis dan rancangan kabin + bagasi yang sempit, menyebabkan mobil ini hanya merasakan penjualan 2,000 unit per bulan, sebuah angka penjualan yang moderat. Kegagalan Nissan New Livina menyusul Suzuki Ertiga sama dengan kisah kegagalan Nissan Evalia menjegal Daihatsu grandmax dan Luxio.
All New Grand Livina

Bagaimana perbandingan harganya ?

Perbandingan Harga Low MPV di Indonesia
Jika dilihat dari harga maka sebenarnya hanya Nissan All New Grand Livina saja yang menempatkan diri diatas para pesaingnya, praktis hanya Duo kembar Avanza-Xenia, Suzuki Ertiga dan Cevrolet Spin yang akan menjadi 3 besar dalam hal penjualan low MPV di Indonesia.

Mengapa pasar Low MPV menjadi Incaran produsen Mobil ? Karena kue penjualan mobil low MPV di Indonesia adalah sekitar 35% dari total penjualan mobil atau sekitar 350,000 per tahun....Sebuah angka penjualan yang patut diperebutkan oleh produsen mobilmanapun.

Dari ke-3 pemain utama low MPV yaitu Avanza-Xenia, Ertiga dan Spin maka urutan tersukses penjualan dari Januari sampai Juli 2013 adalah :

  1. Avanza dengan angka penjualan 124,796 Unit (rata-rata per bulan 18,256 unit)
  2. Daihatsu Xenia dengan angka penjualan 43,548 (rata-rata per bulan 6,221 unit)
  3. Suzuki Ertiga dengan angka penjualan 39,281 (rata-rata per bulan 5,611 unit)
  4. Cevrolet Spin dengan angka penjualan Maret-Agustus 9,265 (rata-rata per bulan 1,853)
Bagaimana dengan Honda ?

Honda ternyata tergiur untuk bermain di kelas Low MPV, setelah sekian lama bermain di kelas medium MPV dengan jagoannya Honda Freed. Kesuksesan Honda Freed di Jepang ternyata tidak menular di pasar Indonesia, Honda Freed yang bermesin Honda Jazz ternyata terlalu mahal untuk dipinang sehingga angka penjualannyapun hanya  rata-rata 1,500 unit/bulan, itupun setelah didiskon hingga Rp 30 juta. Dengan harga berkisar Rp Rp 240-2567 Juta sangat tidak kompetitif untuk melawan Toyota Innova sehingga Honda bisa dikatakan kurang sukses memasarkan Honda Freed. Kehadiran Honda Freed justru memunculkan celah baru di kelas MPV 1,500 cc sliding door yang kemungkinan bisa saja Toyota akan menantangnya dengan Toyota Sienta di tahun yang akan datang.


Bagaimana Strategi Honda ?

Konsumen Tanah Air Indonesia memang unik, Honda Freed yang menjadi kampium di Jepang ternyata kurang greget di tanah air. Honda melakukan strategi meminimalis biaya research dengan memasukkan mesin andalannya i-vtech 1,500 cc milik Honda All New Jazz ke jantung Honda Freed, akibatnya dengan bobot, panjang dan lebar yang lebih dari Honda Jazz maka performance Honda Freed menjadi tidak semenarik Honda All New Jazz..........Ya kelihatannya Honda merasa kehadiran Honda Freed kurang bisa mendulang keuntungan maksimal karena adanya diskon hingga Rp 20-30 juta per unit.

Pangsa Pasar MPV > 200 juta memang milik Toyota Innova, terbukti siapapun yang bermain di kelas ini akan merasakan aura pertarungan yang berat menjegal Innova. Lihatlah bagaimana proton Exora, Nissan Grand Livina 1.8 XV dan Honda Freed... Ketiganya kurang maksimal meruntuhkan dominasi Toyota Innova.

Kelihatannya Honda mulai harus berpikir untuk bisa merasakan kue low MPV yang belum pernah dimasukinya.....angka penjualan 350,000 per tahun untuk kue low mpv, sangat menggiurkan.

Kelemahan Honda dalam memasarkan produk di Indonesia adalah selalu kurang tepat dalam positioning harga untuk semua produknya...inilah nasib Honda di Indonesia yang kurang jeli memposisikan harga produknya : (Honda akhirnya harus menerima urutan ke-6 dalam angka penjualan di Indonesia dibawah Nissan)

  • Honda City : Angka penjualannya terus merosot dari tahun ke tahun karena harganya yang jauh di atas Toyota Vios. Praktis Toyota Vios melenggang seakan tanpa pesaing, padahal Honda City diatas kertas memiliki spesifikasi yang lebih dibanding Toyota Vios. Angka penjualan City hanya sekitar 200 unit per bulan.
  • Honda Freed : Diskon besar-besaran pada penjualan Honda Freed bisa diindikasikan bahwa produk ini mulai tidak komptetif melawan pesaingnya. harga 240 jutaan untuk MPV 1,500 cc dengan FWD sungguh sangat mahal.
  • Honda Brio : Kesalahan honda adalah menjual produk mungil ini dengan sangat mahal > 150 juta, sehingga Honda Brio akhirnya tenggelam oleh keperkasaan Toyota Etios valco yang lebih lapang dan manis. Angka penjualnnya terus merosot dari 2,500 unit menjadi hanya 300 unit per bulannya. Akhirnya honda menyerah dengan kondisi pasar dan membanting produk Honda Brio menjadi produk LCGC dengan menyunat mesinya menjadi 1,200 cc. Honda lupa bahwa honda brio memiliki kelemahan utamanya adalah ukuran bagasi yang sempit.... seharusnya honda bisa belajar dari Honda Jazz yang lapang. Tenaga besarnya tidak bisa menutupi kelemahan dalam hal harga yang lebih mahal dan bagasi yang sempit. Seharusnya Honda Brio 1,200 cc adalah lawan Etios Valco, bukan melawan Toyota Agya.
  • Honda All New CRV : Produk SUV honda ini sebenarnya sangat sukses di tahun 2005-2012.... tetapi sejak kehadiran Pajero Spot dan Fortuner VNT Turbo, angka penjualannya menurun di angka < 2,500 unit per bulan. Kesalahan Honda dalam produk SUV-nya adalah terlambat memasukkan SUV type Diesel yang lebih hemat. Toyota di 2 tahun mendatang akan mengganti wajah baru Toyota Fortuner sehingga jika Honda tidak berbenah, maka nasib SUV andalannya akan seperti nasib Nissan X-Trail yang tenggelam karena kehadirannya di tahun 2005.
  • Honda Civic dan Oddissey pun hanya bisa meramaikan penjualan di kelasnya masing-masing.
Yang paling sukses tentu adalah Honda All New Jazz yang tidak bisa dikalahkan oleh kompetitornya, praktis Hanya Toyota Yaris yang selalu menguntit keperkasaannya. Kelapangan Kabin + Bagasi dan tenaganya yang 120 ps menjadikan Honda All New Jazz menjadi hatcback terlaris saat ini yang mencapai angka penjualan 2,500 unti per bulan.

HONDA MOBILIO

Honda sangat tergiur kesuksesan duo kembar Avanza-Xenia dan Suzuki Ertiga, salah satu jalan untuk merasakan kue low mpv adalah bermain di kelas ini dengan harga terjangkau...

Bisakah Honda membuat low MPV seharga 150-180 juta ? banyak pecinta honda dan masyarakat menginginkan Honda membuat tandingan duo kembar dan Ertiga.

Dan akhirnya Honda memperkenalkan mobil konsepnya khusus untuk pasar Indonesia dan diperkenalkan pada ajang IIMS 2013 yang lalu. Inilah wajah Honda Mobilio yang siap merusak irama penjualan pesaingnya yang sudah eksis sebelumnya. (Photo dari berbagai sumber)

Pre-launching Honda Mobilio di IIMS 2013 (belum boleh Disentuh)

Wajah Honda Mobilio

Bokong Honda Mobilio

Interior Honda Mobilio

Konfigurasi Seat Honda Mobilio

dengan wajah seperti yang disaksikan di ajang IIMS 2013, seharusnya Honda Mobilio bisa sukses seperti nasib Suzuki Ertiga. Dikabarkan sejak dipajang di IIMS 2013, pemesanan/booking mencapai angka 2,500 unit, artinya mobil ini menadapat antusiasi dari masyarakat walaupun harganya belum di launching secara resmi.

Inilah Spesifikasi Honda Mobilio :

SpesifikasiTipe S M/TTipe E MTTipe E CVT
Mesin
1.5 L SOHC 4 Silinder, 16 valve I-VTEC, PGM-FI
Dimensi
Tinggi 4,39 m, Lebar 1,68 m, Tinggi 1,61 m
Ban
Ban 185/65 R15
Velg15 Inchi Trim Wheel15 Inchi Alloy Wheel
Airbag Ya
Ya
 Ya
Rem ABS TidakTidak 
Ya
Power window Tidak
Ya
Ya
Harga
Kisaran Rp150 juta – Rp180 juta

Menurut pihak Honda, pasar Indonesia adalah satu-satunya yang akan memerkan produk andalan baru yaitu Honda Mobilio yang dirancang khusus untuk karakter masyarakat dan juga kondisi jalan di Indonesia. Tentu Honda sudah mempelajari kesuksesan duo kembar Avanza-Xenia dan Suzuki Ertiga sehingga dengan berani Honda meluncurkan calon mobil low mpv berpeggerak FWD seperti Suzuki Ertiga.

Menebak Kesuksesan Honda Mobilio ?

Sejatinya Honda melahirkan Mobilio untuk merasakan nikmatnya kue low MPV yang sudah dirasakan Suzuki Ertiga tahun 2012 yang lalu. Angka penjualan Suzuki Ertiga yang tembus 6,000 uniy per bulan adalah angka pencapaian yang tidak pernah dirasakan oleh Suzuki sebelumnya. Produk andalan terhebatnya yaitu Honda All New Jazz hanya tembus maksimal 2,500 unit per bulan, sedangkan Honda Freed sangat sulit menembus kedigdayaan Toyota Innova, sehingga Honda akhirnya hanya puas di posisi ke-6 dibawah Nissan dalam hal angka penjualan.

Honda memang terlahir untuk mobil medium seperti Honda City dan Honda All New Jazz, pengalaman Honda untuk melahirkan mobil kecil masih kalah dengan Daihatsu dan Suzuki sehingga produk terbarunya Honda Brio bermesin 1,300 cc tidak direspon bagus oleh pasar dan akhirnya mesin 1,200 cc disematkan pada Honda Brio untuk menjegal kelahiran Toyota Agya dan Daihatsu Ayla. Sepertinya Honda Brio Satya akan sangat kesulitan menghadang duo kembar baru Agya/Ayla karena Tenaga besar Honda Brio Satya tidak diimbangi dengan kelegaan kabin dan bagasi Brio seperti kelegaan kabin/bagasi Honda All New Jazz.

Honda Mobilio dengan melihat wajah exterior dan interior, mengingatkan kembali kepada Suzuki Ertiga yang langsung banyak diminati oleh konsumen tanah air. Mobilio satu gen dengan Ertiga karena keduanya FWD (Penggerak Roda Depan), 7 penumpang, Rasa berkendara seperti sedan, mempunyai Ground Clearance yang memadai untuk jalanan Indonesia dan sudah memiliki jaringan after sales yang memadai. Di Atas kertas Honda Mobilio seharusnya bisa sukses seperti Suzuki Ertiga atau bahkan merusak pasar Suzuki Ertiga. Tentu dampaknya adalah penjualan pesaingnya yaitu Avanza-Xenia, Ertiga dan Spin juga akan terkoreksi pada saat mobil Honda Mobilio mulai dipasarkan di awal tahun 2014 nanti.

Kunci Rahasia Kesuksesan Mobilio ?

Positioning Harga adalah kuncinya, karena selama ini produk Honda sebenarnya lebih unggul dari pesaingnya tetapi karena positioning harganya lebih mahal sehingga angka penjualan menjadi moderat saja. Sebenarnya sebuah mobil akan mempunyai positioning harga yang kompetitif jika angka penjualannya berkisar 3,000 unit/bulan. Itulah mengapa produk Honda sangat sulit menempatkan positioning harga yang pas atas produknya karena angka penjualan di wilayah regional (Asean) masih belum signifikan untuk bisa mengambil margin profit yang mereka inginkan.

Kabarnya Honda Mobilio akan dipasarkan di Rp 150-180 juta per unit, ini artinya Honda Mobilio akan ditempatkan sejajar dengan produk yang sudah ada sebelumnya yaitu Avanza, Daihatsu Xenia, Suzuki Ertiga dan Cevrolet Spin. Tetapi apakah mungkin ? jika dianalisa : Honda Mobilio memiliki mesin milik Honda All New Jazz yaitu i-vtech 1,500 cc seperti yang disematkan pada Honda Freed, atau bisa dikatakan Mobilio adalah Jazz yang dimelarkan menjadi 7 penumpang. Kenyataan ini menyebabkan nilai jual Mobilio tidak mungkin di angka 150 juta - 180 juta, sebab harga Honda All New Jazz saja sudah bermain di Rp 190 - 230 Jutaan (hampir sama dengn harga Honda Freed setelah di-diskon).

Jika benar Honda Mobilio terendah di jual di angka Rp 150 juta artinya Honda akan menyunat banyak sekali fitur yang ada sehingga bisa ditebak Type Honda Mobilio terendah akan sepi peminat.Dan type menengahnya kemungkinan akan dijual sejajar dengan Toyota Avanza veloz di angka 180 juta, dan sekali lagi dengan harga 180 juta maka kemungkinan produk ini meledak sangat sulit karena positioning harga 180 juta masih belum cukup banyak konsumen di Indonesia yang meliriknya.

Honda mobilio akan sukses atau tidak  menggeser Suzuki Ertiga jika akhirnya terjadi hal-hal sebagai berikut :

  • Positioning Harga 150-180 juta sebenarnya sangat bagus tetapi dengan melihat mesin yang akan dipasang di Honda Mobilio 1,500 cc i-vtech rasanya sulit mengejar nilai jual perkiraan di atas kecuali Honda Menyematkan Mesin Honda Brio 1,300 cc (sama seperti kapasitas mesin Toyota Avanza). Margin profit Honda akan tipis jika Mobilio dijual di angka Rp 150 - 180 Juta.
  • Yang Rasional dengan melihat spesifikasi Mobil yang dipajang di IIMS 2013 adalah Honda Mobilio dijual dengan range Rp 170 - 220 Juta (menempatkan diri sebagai pesaing Nissan Grand Livina). Jika ini yang terjadi, maka Honda Mobilio tidak akan sukses dalam hal penjualan karena hanya akan merusak pasar Nissan grand Livina dan Honda Freed. Pada nilai jual 170-220 juta  maka angka penjualannya hanya akan bermain di angka 1,000-2,000 unit per bulan.
  • Honda Mobilio akan sukses seperti Suzuki Ertiga jika produk menengahnya (E M/T) dijual di range harga maksimal sama dengan Toyota Avanza Veloz atau Suzuki Ertiga(Rp 180,000,000).
Kesimpulan :

  1. Honda akhirnya masuk ke dalam segmen yang belum pernah dimasukinya yaitu low MPV, Honda Freed yang bermesin Honda Jazz sebenarnya kategori MPV tetapi berharga medium MPV sehingga kurang berhasil.
  2. Honda Mobilio diperkenalkan di ajang IIMS 2013 tetapi belum Launching, awal tahun 2014 adalah masa kelahiran secara resmi Honda Mobilio.
  3. Ekterior dan Interior Honda dengan mesin 1,500 cc milik Honda All New Jazz akan setara bahkan bisa menandingi Suzuki Ertiga.
  4. Jika positioning harga Honda Mobilio di range harga 150-180 juta, maka kemungkinan akan sukses sangat besar (Walaupun masih diperdebatkan kebenaran kabar range harga ini)
  5. Peta angka penjualan low mpv akan semakin menarik dengan kedatangan Honda Mobilio, tetapi peta kekuatan low mpv akan berkutat dengan : Avanza, Ertiga, (Xenia atau Mobilio) dan terakhir adalah Cevrolet Spin.
  6. Jika Honda Mobilio bisa di angka penjualan 3,000 unit, maka sudah bisa dikatakan sukses sepanjang sejarah Honda.
Akhirnya semoga produk handal Honda bisa menguntungkan calon pembelinya di kelas low MPV dengan positioning harga yang terjangkau di kelas ini.

Kabar Januari 2014

Akhirnya Honda merilis harga Honda Mobilio sebagai berikut : (1 USD = Rp 10,000)
- S MT : Rp 159,5 juta
- E MT : Rp 179 juta
- E CVT : Rp 189,5 juta
- Prestige : Rp 198 juta

harga tersebut adalah harga pada rate dollar Rp 10,000.

Karena 1 USD = Rp 12,000 saat ini, maka harga tersebut kelihatannya tidak akan berlangsung lama. Sehingga diprediksi harga Honda Mobilio akan segera bergeser ke harga sebagai berikut :
Harga perkiraan saat 1 USD = Rp 12,000.

- S MT : Rp 169,5 juta (Type terendah yang sudah diprediksi tidak akan laku)
- E MT : Rp 190 juta (Type paling banyak peminatnya)
- E CVT : Rp 200 juta (Type yang mulai banyak peminat karena automatic)
- Prestige : Rp 210 juta (Mulai bersinggungan dengan kelas di atasnya)



Dengan harga tersebut, Honda masih bisa memperoleh penjualan diatas 2,000 per bulan tetapi sangat sulit mengejar penjualan Ertiga apalagi Toyota Avanza. Harga 190-210 Juta masih terlalu tinggi untuk menarik banyak calon pembeli di kelas low MPV. 

Semoga Honda tidak serta merta menaikkan harganya sebelum konsumen merasakan kelebihan dari jagoan Low MPV Honda ini.

Kabar Feberuari 2014.

Mobil Honda Mobilio akhirnya belum menaikkan harga dari price list januari 2014. Kedatangan Mobilio kepada pembeli-pembeli pertama membuat ramai di milis-milis untuk mereview mobil ini setelah dipakai. banyak juga yang datang ke pameran-pameran untuk hanya sekedar memastikan interior dan exterior Honda Mobilio secara langsung. Dan ini hal-hal yang bisa dirangkum sehubungan dengan kedatangan Honda Mobilio ke tangan konsumen.

  1. Spesifikasi Mesin sama yang digunakan di Honda Freed....Sangat memadai untuk menyaingi Toyota Veloz 1.5. Untuk yang satu ini tidak perlu diragukan lagi. Dan Honda sepertinya akan mulai kehilangan pasar Freed atau minimal penjualan Freed akan menurun.
  2. Pantat sangat seksi, depan mirip Brio dan samping kurang "Eye Catching" karena ada lengkungan. Sangat jarang design body samping seperti yang terlihat pada mobil ini.
  3. Interior yang paling banyak disoroti para pecinta Honda adalah terkesan murahan seperti meninggalkan tradisi Honda yang selalu unggul pada design interior dibandingkan merk lainnya. Banyak yang menyesalkan design dashboard yang kelihatan "palstiknya", penutup laci yang "aneh" dan kombinasi warna dashboard dan doortrim yang kurang matching. Sebenarnya hal ini juga dialami Avanza di awal kelahirannya 2004 yang lalu.
  4. Design Jok depan memang kurang elegant karena sama dengan design jok mobil murah milik Agya-Ayla dan Honda Brio, karena Honda mengejar ruang kabin tengah lebih luas dengan design jok depan semi bucket. Sehingga untuk mendapatkan pengaturan headrest pengemudi tidak bisa dilakukan seperti design Ertiga dan Avanza.
  5. Secara keseluruhan ruang kabin dan bagasi bisa bersaing dengan kompetitornya (Avanza dan Ertiga)
  6. Seperti Low MPV sebelumnya yang baru lahir (Avanza di tahun 2004 dan Ertiga di tahun 2012) masih banyak build quality yang di sana-sini masih mengecewakan untuk Honda Mobilio ini. Butuh waktu 6 bulan biasanya produk akan mulai sempurna versi standard quality.
  7. Test sementara Media otomotif di Yogyakarta didapatkan konsumsi bbm untuk manual : 13 km/liter dan automatic 9 km/liter. Dalam prakteknya nanti mungkin akan lebih boros karena karakter pengemudi di Indonesia yang jarang "menyekolahkan" kakinya untuk memperoleh style Eco Driving. Konsumsi bbm ini mungkin akan sulit mengalahkan keiritan Ertiga karena kapasitas engine yang memang lebih besar.
  8. Dengan melihat exterior dan interior dari jarak dekat oleh konsumen pembelinya dan dibandingkan dengan harganya, maka Honda Mobilio minimal akan bisa diterima oleh konsumen Indonesia....segala kekurangannya akan dilakukan facelift oleh Honda sambil menaikkan harganya di masa yang akan datang. Starting harga memang kompetitif tetapi suguhan interiornya tidak berkelas Honda sehingga persaingannya melawan Suzuki Ertiga akan sangat seru di tahun 2014 ini. di Awal kedatangan Mobilio, penjualan Toyota Avanza tetap dikisaran 17,000-19,000 per bulan, Suzuki Ertiga 5,000 unit per bulan (Sebelumnya sempat anjlok di kisaran 3,500) dan Cevrolet Spin 1,000 Unit per Bulan. Tantangan berat buat honda untuk bisa mengejar angka penjualan Ertiga dan Avanza, tetapi kedatangannya akan menguntungkan konsumen dalam menentukan pilihannya.
Dan saya lampirkan sumber milis sebelah yang telah membahas TD Honda Mobilio : (http://www.serayamotor.com/diskusi/viewtopic.php?f=19&t=20233). Tq atas review dari saudara madcat015)

Selamat malam kembali para visitor dan silent readers, members, momods dan momOOTs, suhu dan masters, juga para piyikers SM...

Perkenankan nubie sotoy ini untuk membuat suatu observasi dari sudut pandang nubie mengenai mobilmonyong... errr... Honda Mobilio. :mky_01: 

Berhubung TD hanya bisa dilakukan di lapangan parkir IMSI yang mengenaskan, ane tolak untuk TD nya. Meh... kalo ane ajak Mobilio drift di sana, bisa banyak mobil konsumen yang klaim asuransi.

Baiklah, let's roll...

=========================

Ane ga akan berbuih2 menceritakan Mobilio, ataupun berkomentar mengenai eksteriornya... semua uda khatam sama bentuk mobil ini...

Jadi, ane akan mencoba menyajikan apa yang ane lakukan tadi dalam bentuk naratif...

=========================

Begitu ane bisa mensterilkan Mobilio yang sedang dikerubuti pengunjung mall (bagi pengunjung yang mau protes akibat sterilisasi ane, silahkan protes ke dealer :big_smoking: ), ane segera beraksi...

1. Ane segera duduk di kursi baris kedua, legroom lega meskipun kursi depan cukup mundur untuk mengakomodasi kegantengan ane, tapi belum maksimal mundurnya. Reclining dan bisa disetel maju mundur.

Pandangan cukup baik... sekaligus ane diberikan pemandangan indah dashboard. :big_smile] 

Dan glove box terkutuk itu masih saja terlihat... :big_slap: 

Image

Image


Ane memperhatikan double blowernya, cukup bagus. Hanya saja tuasnya terlihat menggelikan.

Image

Profil kursi tipis, cukup empuk, tapi tidak sebaik R3 GX. Dan begitu ane melipat salah satu kursi dengan mekanisme one-way-tumble nya... terlihat profil kursi yang semakin tipis... mengenaskan. :frm_bang_head: 

2. Dashboard... errr... begitulah..., kasar dengan kualitas material yang jelek. Bahkan dalam temaram lampu putih, dash sedikit reflektif.

Image

Dan begitu ane menoleh ke kiri... terlihat Grand Canyon yang begitu indah... dari gap tidak manusiawi di glovebox Mobilio... :big_slap: 

Image

Instrumen cluster terlihat bagai stiker yang ditempel... murahan... punya Brio lebih bagus. Dan bahan setir benar2 jelek... lagi2 plastik reflektif.

Image


3. Doortrim full plastik berwarna beige yang bertumbukan dengan warna dashboard...

Image

Dan lagi2 plastik berkualitas rendah digunakan, perhatikan gagang untuk membuka pintu. Mengkilat... bagai plastik mainan anak2. :off_no: 

4. Baris ketiga... entah apa maksud Honda meletakkan speaker dalam posisi demikian. Memang ane menyadari, ada beberapa mobil Honda dengan setting speaker pada posisi demikian: Honda CRZ! Tapi ini Mobilio... bukan CRZ...


Image

Leg room terlihat cukup luas hingga ane iseng memotret penampang kursi baris ketiga dari atas... :big_chicken: 

Image

5. Door seal menyedihkan, karet keras dengan tekstur kasar ala mobil niaga *jadi ingat panther PU punya bokap jaman jebot dulu...*

Image

:frm_bang_head: :frm_bang_head: :frm_bang_head: :2gunfire: 

6. Bagasi luas... untungnya menggunakan karet balon yang empuk sebagai door sealnya.

Image

7. Enjin bay, berisi mesin bukannya menyan... yang ditutup cover plastik.

Image

Dan posisi alternator cukup tinggi, sejajar dengan grill, taksiran ane, melihat dari betis sekseh para sales konter, sekitar 450-500mm.

Image

Finishing menyedihkan. tidak ada peredam di kap mesin ataupun firewall, dan gap ditutup dengan sealant, bukannya di weld atau di las. Dan pengerjaan sealant nya asal2an. :off_no: 

Image


Radiator terlihat tipis dengan ketebalan penampang sekitar 22-30mm.

Dan konfirm, mesin bukan L15A7 serie, tapi pakai L15Z1 serie.... :big_slap: 

Antara kita yang dikadalin Honda atau memang kita pada berharap tinggi dapat mesin yang 100% identik dengan Jazz-City-Iprit di Mobilio.

Image


Ane berusaha mencari data mesin ini, tapi belum menemukannya... :ungg: 


8. Driving position cukup rendah, posisi setir nyaman. Kursi terasa empuk, tapi ane iseng menekan sela2 kursi. Busyet! Benar kata moot droid, lgs terasa penopang logam kursi tersebut. :e-wall: 

Pedal kopling mirip karakter Brio, empuk saat ditekan dan waktu dilepas kaki kiri perlu menahan... tinggal setting labrang nya saja beres.

Transmisi manualnya juga mirip Brio, jarak antar posisi pendek, memudahkan untuk short throw gear layaknya touring racer. :off_good_job: 

Kekedapan kabin nol besar saat ane menutup pintu. Bagaikan tidak pakai peredam sama sekali, bahkan seakan2 kaca jendela pengemudi dibuka lebar. :off_no: 

Mekanisme striker pintu saat membuka dan menutup terdengar kasar.

============================

Demikian laporan dari ane... dan semua yang ne tulis adalah murni dari sudut pandang ane. *waktunya ane mempertimbangkan karir baru sebagai kritikus otomotif...* :big_grin: 

Monggo di update dan di diskusikan tentang pendapat Mobilio di marih... khusus nya bagi yang sudah TD meski tidak indepth...

Dan harap untuk tetap berkepala dingin... trit ini potensial jadi trit panas.

*ane belum TD ini mobil...* :drinking:

PS: Ane edit judul trit, seharusnya Mobilio E MT, bukan S MT. :ungg:

_
________________

Penulis cantumkan juga web yang memuat review detail tentang mobilio ini yang intinya mobil sebenanrnya sesuai harapan pecinta low mpv tetapi bahan dan finishing mobil ini tidak sesuai penampilan dan performancenya. Lihat selengkanya di http://autonetmagz.com/first-impression-review-honda-mobilio-e-manual-gallery-photo/11490/

Review diatas hanya sebagai bahan pengenalan Honda Mobilio dari salah satu pemerhati otomotif yang sempat menjajal mobil ini secara langsung. (Inputan untuk Honda pada saat facelift 2 tahun yang akan datang).

kelebihannya menurut beberapa orang yang sudah test mobil ini adalah :

  1. Kabin dan bagasi lapang (akomodasi lapang)
  2. Mesin powerfull karena sama dengan punya Jazz/Freed
  3. Suspensi Empuk khas mobil FWD LMPV
  4. Design Eksterior Fresh untuk kelas LMPV yang sudah mulai bosan dengan design Avanza-Xenia, Ertiga dan GL.
  5. Tergolong hemat seperti para pesaingnya.
Berita baik di bulan februari 2014, Honda berhasil menjual Mobilio sekitar 6,000-an, dan ini merupakan angka fantastik honda sepanjang berdirinya di Indonesia....Sayang tingginya angka penjualan Honda Mobilio justru merusak pasar saudaranya sendiri yaitu Honda Freed (terjual hanya 44 unit). Angka penjualan tinggi ini tentu bukan jadi patokan kesuksesan Honda Mobilio karena masih baru, jika bertahan lebih dari 6 bulan maka akan terbentuk jumlah penjualan rata-rata bulanan yang bisa mewakili penjualan di masa yang akan datang.


Berita di penghujung 2014.

Penjualan Januari-November 2014 sudah keluar dengan Avanza tetap di rangking 1 dengan 149,662 unit dan Mobilio di angka 78,154 unit (55% dari penjualan Avanza). Ini menandakan bahwa Laju avanza terhambat oleh mobilio karena tahun 2013 lalu, Avanza terjual hampir 16,000 per bulan dan setelah mobilio datang penjualannya menurun menjadi 13,000 ribu per bulan. Tetapi untuk menggantikan posisi Avanza sebagai raja Low MPV dalam penjualan, maka Mobilio harus bekerja keras terutama dalam hal :

  • Perbanyak jaringan Bengkel Resmi beserta sumber daya manusianya dengan segera, karena penujualan mobilio yang fantastik akan membuat kesiapan bengkel yang tidak terencana dengan baik.
  • Jangan sering ganti model terutama eksteriornya, karena akan merusak pangsa mobilio generasi sebelumnya. Pemilik mobil generasi sebelumnya akan merasa mobilnya cepat jadul saat keluar model baru.
  • Harga suku cadang harus lebih kompetitif lagi.
  • Penuhi semua keluhan konsumen sehubungan dengan kualitas interior Mobilio yang terkesan murahan (tidak seperti saudaranya freed dan Honda All New Jazz).
Perlu diingat bahwa Avanza sudah 3 tahun melenggang tanpa Big Minor Change, jika di tahun 2015 Avanza melakukan perubahan besar pada sektor mesin, eketerior dan interior, maka perjuangan Mobilio akan semakin berat. 

Tetapi konsumen Indonesia tetap akan diuntungkan dengan persaingan antar low MPV yang semakin berkelas.

Berita Januari 2015.

Akhirnya Honda boleh berbangga diri karena penjualan selama kurun waktu 2014 mengalami peningkatan hingga 74 % dibandingkan dengan penjualan tahun 2013. Siapa lagi kalau bukan karena kehadiran Mobilio yang menjadi primadona baru bagi Honda setelah untuk pertama kalinya bermain di sektor low MPV. tetapi perjalanan Honda Mobilio yang fantastis akan semakin sulit karena kompetitornya mulai banyak berbenah memperbaiki modelnya sehingga laju Mobilio bisa semakin berat di tahun 2015. Jika dilihat angka penjualan Mobilio di tahun 2014, maka penjualan tertinggi mobilio di angka 9,684 unit di bulan Mei, dan di bulan-bulan selanjutnya semakin menurun sampai puncak penurunannya terjadi di Bulan Desember yang hanya terjual 1,134 unit.

Hal tersebut di atas sama terjadi pada Suzuki Ertiga yang akhirnya mendekati angka konstant di sekitar 2,500 unit per bulan. Mobilio karena baru berumur 1 tahun maka belum menunjukkan angka rata-rata penjualan bulanan yang konstant..Apakah penurunan penjualan yang drastis Mobilio di Desember 2014 ini akan berlanjut di tahun 2015 ?

Berita Maret 2015.

Penjualan Mobilio di Maret hanya sekitar 2,100 unit melorot dari penjualan di bulan Februari 2015 yang sebanyak 3,700 Unit, dan terlempar ke posisi 14 dari 20 mobil terlaris Maret 2015.
Kehadiran Honda HRV membuat mobilio semakin tertekan penjualannya.......inilah warning buat Honda, bahwa angka penjualan Mobilio akan semakin mendekati penjualan rata-rata di kisaran 2,500 unit per bulan.

Apa yang kurang dari Mobilio ? karena penjualan Avanza masih di kisaran 13,000 untuk penjualan Maret 2015.

  1. Tentu bukan selera semua orang bahwa Brand Honda sangat kuat di perkotaan, dan pada masa-masa peluncuran produk baru, orang-orang kotalah yang akan mencicipi mobil baru dari keluaran Honda. Wajar jika produk baru Honda akan meledak di 6 bulan pertama dan perlahan-lahan akan menurun hingga level rata-ratanya setelah 1 tahun beredar. Tentu angka penjualan Mobilio yang berkisar 2,500 unit per bulan mengindikasikan bahwa brand Honda masih jauh dari Toyota untuk Low MPV, dimana brand Toyota bisa menjangkau seluruh pelosok negeri dan Honda hanya di perkotaan saja.
  2. Keluhan pengguna akan Honda Mobilio sangat banyak dituangkan di milis-milis otomotif, Honda kurang merespon cepat keluhan ini sehingga calon pembeli lainnya akan berpikir ulang untuk meminangnya. Keluhan utama adalah pelayanan after sales, finishing dan quality control yang kurang ketat sehingga hasil akhir ke konsumen menjadi masalah-masalah yang menganggu. Honda harus banyak belajar dengan nasib Ertiga yang sempat booming dan akhirnya melandai karena banyaknya keluhan di awal-awal produksi.
  3. Honda terlalu banyak mengeluarkan model baru ke konsumen, bagus.........tapi brand Honda yang masih belum kuat di seluruh pelosok negeri menyebabkan penjualannya hanya booming di awal-awal produksi saja. Dan model baru Honda selalu membunuh model honda yang sudah ada. Lihatlah bagaimana nasib Honda Freed sekarang ini saat Mobilio datang, Freed hanya terjual < 200 unit perbulan saja dan mungkin sudah tidak menarik bagi honda untuk memperbaiki keberadaanya. Saat ini keluar model baru Honda HRV yang justru membunuh saudara-saudaranya yaitu Mobilio, Jazz dan bahka Honda CRV. Lihat juga nasib Honda City yang dulu juga di ambil alih Honda All New Jazz. Kreativitas Honda sangat menguntungkan konsumen tanah air tetapi bisa saja merugikan bisnisnya yang sangat ketat di tanah air.


Semoga memberi masukan bagi pembacanya.