Siapapun tahu pusat ekonomi negeri ini masih di sekitar Jabodetabek, bahkan 50% perputaran uang ada di wilayah ini. Dan pasti bahwa aktivitas manusia akan menumpuk juga di wilayah ini sehingga pantaslah jika ada momentum tertentu pada saat yang sama seperti saat mudik akan memobilisasi jutaan orang beserta kendaraanya keluar dari wilayah ini.
Ya........mudik menjadikan orang melakukan pergerakan dalam waktu dan ruang yang sama yaitu di jalanan untuk menempuh perjalanan menuju tanah kelahiran. Itulah yang menjadi momok bagi pengguna kendaraan karena mereka pasti akan dihadang dengan panasnya terik matahari, kemacetan panjang, ngantuk di perjalanan dan kelelahan yang menguras energi.
Jadi....butuh ilmu dan sarana untuk bisa minimal mengurangi efek tersebut diatas. Untuk bisa melenggang di jalanan menuju kampung halaman di wilayah timur jabodetabek, maka ahrus lolos terlebih dahulu menembus kemecatan tol-cikampek........Bagaimana bisa lolos dari kemacetan di wilayah cikampek ??
Mengapa Cikampek jadi Momok bagi pemudik : Karena Terjadi 3 titik pertemuan arus mudik di wilayah ini yaitu :
1. Jalur Non Tol Jakarta-Cikampek mengalirkan ratusan ribu kendaraan baik motor maupun mobil.
2. Jalur Tol Jakarta-Cikampek mengalirkan ratusan ribu kendaraan roda empat keluar tol Cikopo
3. Jalur Sadang-Cikampek mengalirkan luapan kendaraan yang dialirkan dari sadang karena kemacetan
3 aliran kendaraan ini akan menumpuk di simpang Jomin sehingga ekor kemacetan bisa puluhan kilometer di masing-masing jalur. Dan yang lebih parah adalah manakala aliran kendaraan dari jawa menuju jakarta terhenti akibat ulah beberapa pengemudi yang mengambil jalurnnya sehingga terjadi kemacetan mengunci. Jika ini terjadi maka kemacetan hingga puluhan jam di wilayah ini akan menjadi momok yang melelahkan.
Mengapa cikampek jalur pantura ke arah subang menjadi jalur favorit :
- Jalur ini adalah jalur utama semua kendaraan dari dan ke arah jabodetabek lewat pantai utara, jadi jalur ini sudah diketahui banyak pemudik sejak lama. Dan para pemudik umumnya tidak mau mencoba jalur baru untuk mudik sehingga jalur pantura menumpuk di saat yang sama.
- Satu-satunya jalur untuk motor dari arah banten, depok, jakarta, bekasi adalah melalui karawang dari cikampek sehingga jalur ini pasti menjadi jalur satu-satunya pemudik motor ke arah jawa melalui utara.
- Jalur cikampek-panturan memiliki profil jalur yang lebih aman karena antar lajur dipisahkan dengan trotoar beton sehingga relatif aman dari kendaraan yang berlawanan arah.
- Jalur Cikampek-Pantura profil jalannya flat dan lurus sehingga tidak melelahkan, tidak seperti jalur selatan yang menanjak dan berliku-liku.
- Jalur Cikampek-Pantura mempunyai fasilitas SPBU, Warung Makan dan Pusat Oleh-oleh yang jaun lebih banyak dan variatif dibandingkan jalur Selatan.
Tahun ini kami sekeluarga Mudik di tanggal 16 Agustus 2012 malam hari, sebenarnya sampai tulisan ini dibuat masih belum ada kepastian mau lewat mana dalam menembus kemacetan tol-cikampek-simpang jomin ? Berikut ini alternatif yang ada dalam menembus kemacetan Cikampek di kala puncak Mudik :
- Tetap berada di jalur Tol-Cikampek keluar Tol Dawuan (Tidak keluar tol Cikopo) Mengapa : Karena keluar pintu tol Cikopo langsung merupakan pertemuan kendaraan yang dari arah Sadang sehingga dipastikan kemacetan langsung menghadang. Dari pintu tol dawuan ini ikuti arah jalur utama menuju simpang Jomin dan pasti akan macet karena ada pertemuan dengan pemudik sepeda motor tetapi masih lebih lancar dibandingkan keluar tol Cikopo.
- Tetap lewat pintu tol Cikopo dengan harapan belum ada pengalihan arus ke arah sadang karena biasanya begitu ekor kemacetan sampai pintu tol, maka mobil dari arah jakarta akan dipaksa polisi belok kanan ke arah sadang sehingga seakan dipermainkan oleh polisi lalu lintas. Alternatif ini memang kurang menjanjikan kelancaran mudik, karena kalau sudah kejebak macet di sini maka sangat sulit untuk keluar.
- Jalur Sadang-Kalijati-Kadipaten yang merupakan jalur tengah jadi alternatif lain. Jalur ini memang hanya muat 2 mobil saja sampai wilayah subang-kadipaten tetapi jadi jalur favorit travel karena bisa memangkan puluhan kilometer jika dibandingkan jalur utara dan jalur selatan. Jika beruntung jalur ini menawarkan kepastian tidak macet berhenti, padat tetapi tetap bergerak.
- Jalur Cipularang-Cileunyi-Sumedang-Cirebon : inilah jalur favorit saya.....beberapa kali saya bisa lolos dari kemacetan jalur pantura saat mudik karena melalui jalur ini. Mudik 2012 ini kami berangkat pukul 19.40 dan saat berada di persimpangan cikopo-cipularang ternyata sudah di blokir oleh polisi dan dialihkan ke arah tol cipularang, di persimpangan tol sadang-pun polisi memblokir sehingga banyak para pemudik terpakasa melalui jalur tengah yaitu jatiluhur-Wanayasa-kadipaten-Sumedang. Kami tetap tancap ke arah Bandung dan belok ke Pasteur karena tol ke arah Cileunyi sangat padat.
Singkat cerita-Kami sudah keluar Pintu Tol Pejagan sekitar pukul 02.30 Berarti hanya butuh waktu 7.0 jam untuk sampai di Brebes. untuk ukuran mudik tahun ini perjalanan waktu 7 jam ini tergolong cukup cepat.........dan ngantuk menghadang di kala waktu sahur tiba........inilah hambatan utama mudik tahun ini karena 3-4 kali harus berhenti walaupun hanya 15 menit karena terserang kantuk hebat. Dan Brebes-Klaten lewat magelang akhirnya memakan waktu hingga 11 Jam (Sangat tidak normal).
Setalah sampai di Klaten, kami banyak mendengar informasi bahwa hari Jumat-Sabtu sungguh adalah puncak mudik lebaran tahun 2012, karena jkt-cikampek yang biasanya hanya 1.5 jam ternyata ditempuh dalam 13 jam karena terjebak di simpang jomin cikampek. Dan jalur selatanpun tidak beda dengan jalur pantura...........memang siiring dengan pertumbuhan ekonomi maka jumlah kendaraan saat mudik akan semakin menggila di tahun-tahun yang akan datang.
Solusi pemerintah dengn membangun tol cikampek-palimanan yang sudah ground breaking tahun 2011 ternyata sampai sekarang terhambat oleh pembebasan tanah....semoga sesuai rencana tahun 2014 tol cikampek-palimanan bisa dioperasikan oleh pemerintah, sehingga bisa membuat mudik pada saat itu lancar ke wilayah jawa tengah....Semoga.
(Continue to the Next Mudik)
No comments:
Post a Comment